January 08, 2015

master post - Nonfiction Reading Challenge 2015

Sepertinya tahun 2015 ini menjadi tahunnya Reading Challenge untuk saya. Setelah mengikuti Reading Challenge 2015 di Grup Komunitas Penimbun Buku di Facebook, akhirnya saya memberanikan diri untuk menerima tantangan membaca buku non-fiksi yang diadakan oleh Lensa Buku

Berhubung saya juga hobi baca buku nonfiksi, maka tahun ini saya targetkan untuk membaca 12 buku, dengan asumsi per bulan saya membaca 1 buku. 

Buat yang pengen ikutan, bisa membaca syarat dan ketentuan di sini.

Oh ya, ada rewardnya juga loh, yuk ikutan!  

January 06, 2015

review - Kedai 1002 Mimpi by Valiant Budi

Konon, kalau tidak mengerti, harus bertanya. Giliran banyak bertanya, diancam mati. Bisa jadi, kalau mengerti harus mati.
Pernahkah kau terluka dan meminta pertolongan, tapi mereka malah mengira kau mengada-ada?
Terkadang memang lebih baik bungkam, tapi izinkan jemari ini yang memberi tahumu.
Karena ternyata, tidak ada akhir yang bahagia, selama memang belum selesai dan selayaknya tenteram.
Berdasarkan kisah nyata seorang mantan TKI yang berharap hidup lega tanpa drama.
Tak perlu dipercaya karena semua berhak mencari fakta.
Salam damai,
Valiant Budi Vabyo
"Seandainya kita bertumbuh kembang terbiasa melihat perbedaan warna rambut, dialek bahasa, warna mata, mungkin kita akan lebih mudah menerima perbedaan. Atau setidaknya, tidak mempertanyakan kenapa manusia bisa tak sama." (Kedai 1002 Mimpi - hal. 299)
Sebelumnya saya sudah membaca Kedai 1001 Mimpi hasil pinjaman dari Non Inge, dan saya cukup terkesan dengan petualangan Vabyo di Jazirah Arab. Saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku kedua tanpa pikir panjang.  
Buku kedua yang juga diterbitkan oleh Gagas Media ini menceritakan pengalaman Vabyo ketika dia sudah merasa bebas dari mimpi buruk selama ia jadi TKI, tetapi ternyata mimpi-mimpi buruk itu masih ada dan beberapa menjadi teror-teror dalam dunia maya dan lebih buruk lagi teror-teror itu berlanjut di kehidupan nyata. 
Bab awal buku ini menceritakan kelanjutan bab akhir buku pertama, dimana Vabyo akhirnya berhasil meraih kebebasannya dengan berhasil ‘kabur’ ke Bahrain. Bab ini juga mengungkap bagaimana perlakuan para petugas imigrasi Indonesia pada TKI. Perlakuan yang tidak bisa dibilang ramah sebetulnya.
There’s no happily ever after in the real world. 
Secara keseluruhan, buku setebal 384 halaman ini menceritakan kehidupan Vabyo selama kepulangannya ke Indonesia. Beberapa bab berisi tentang ulangan kenangan ketika ia menjadi TKI, beberapa yang lain menceritakan pengalamannya mengikuti kelas self-healing hingga mengkonsumsi obat penenang untuk melepaskan diri dari teror, bab lain bercerita tentang perjalanannya ke beberapa tempat dengan tujuan menenangkan diri dan perjalanannya ke negara-negara Eropa. Beberapa kawan Vabyo yang muncul di buku pertama juga mendapat cerita tersendiri dalam bab yang lain. 
Satu hal yang cukup mengganggu saya ketika membaca, di buku ini Vabyo terkesan nanggung dalam menyampaikan cerita pada setiap bab-nya sehingga cukup membingungkan saya dan membuat bertanya-tanya “Maksudnya dia cerita kayak gini apa sih?” 

Ada satu percakapan yang membuat saya nyengir cukup lebar ketika membacanya,
"Anda siap mati dengan menulis buku ini?"
"Maaf ya, memangnya Anda -yang tidak menulis buku ini- gak akan mati?"
"Public figure apa hell figure lo? Siap siap busuk di neraka!"
"Yah, kalau surga ternyata isinya orang yang senang mencaci, mengutuk seperti Anda, saya juga ogah!" (Kedai 1002 Mimpi - hal. 131).

Jika dibandingkan dengan buku pertama, saya lebih menyukai kisah-kisah Vabyo di buku pertama, sehingga buku ini hanya mendapat 2 dari 5 bintang.


January 02, 2015

RC2015 - Januari

List untuk bulan #Januari dalam rangka #ReadingChallenge2015


A book with more than 500 pages: Arok Dedes - Pramoedya Ananta Toer (561 halaman)

A classic romance: Bekisar Merah - Ahmad Tohari

A book that became a movie: The Three Musketeers - Alexandre Dumas (telah difilmkan dengan judul sama: The Three Musketeers tahun 2011 oleh sutradara Paul W. S. Anderson)

A book published this year: Kedai 1002 Mimpi - Vailant Budi (Cetakan pertama tahun 2014)


January 01, 2015

master post - 2015 Reading Challenge

Berawal dari Mbak Yunita yang nyeret saya ke Grup Komunitas Penimbun Buku, akhirnya saya memutuskan untuk ikutan 2015 Reading Challenge yang link awalnya berasal dari sebuah artikel di Popsugar.
Kurang lebih ada 50 clue di challenge tersebut, yang artinya rata-rata setiap bulan kami bisa menghabiskan 4 buah buku. Clue yang ada disesuaikan dengan urutan yang ada pada gambar di bawah ini.  Terus gimana kalo ga punya buku yang sesuai dengan clue? Ga masalah, karena tujuan utama dari reading challenge ini adalah untuk mengurangi timbunan dan menambah semangat membaca. Jadi jika tidak punya buku yang sesuai clue, bisa mengajukan judul apa saja dan tidak harus membeli buku baru (lagi). 
Kemudian di akhir bulan, peserta diharapkan untuk mengajukan judul-judul buku yang rencananya akan dibaca pada bulan berikutnya, berikut fotonya. Di awal bulan selanjutnya, peserta bisa menyetorkan review atau ulasan atau kesan atau pendapat atau apapun mengenai buku yang telah dibaca, sekalian diskusi tentang buku yang sudah dibaca tersebut dengan peserta lain.
Clue untuk Reading Challenge 2015 ada di daftar berikut ini:


December 20, 2014

quote - The Graveyard Book by Neil Gaiman

Salah satu ilustrasi Dave McKean  
Bod said, “The person who hurt my family. The one who wants to kill me. You are certain that he’s still out there?”
“Yes. He’s still out there.”
“Then, said Bod, and said that the unsayable, “I want to go to school.”
Silas was imperturbable, but now his mouth open and his brow furrowed, and he said only,
“What?”
“I’ve learned a lot in the graveyard. I can Fade and I can Haunt. I can open a ghoul-gate and I know the constellations. But there’sa world out  there, with the sea in it, and the islands, and shipwrecks and pigs. And the teachers here have taught me lots of things, but i need more. If I’m going to survive there, one day.”
“Out of the question. Here we can keep you safe, out there? Outside, anything could happen.”
“Yes, “ agreed Bod. “That’s the potential thing you were talking about. Someone killed my mother and my father and my sister.”
“Yes. Someone did.”
“A man?”
“A man.”
“Which means you’re asking the wrong question.”
Silas raised an eyebrow. “How so?”
“Well, if I go outside in the world, the question isn’t who will keep me safe from him?”
“No?”
“No. It’s who will keep him safe from me?”